Arsip Tag: networking

Hyper-V Networking pada Windows 8

Ketika kita mengaktifkan fitur Hyper-V pada Windows Server atau Windows 8 dan mulai mengonfigurasi network-nya, maka topologi komunikasi antara physical server, virtual server, dan network interface akan ada perubahan, seperti yang saya tunjukkan pada gambar di bawah ini:

Sebelum mengaktifkan fitur Hyper-V dan melakukan konfigurasi network di Hyper-V, secara default Baca lebih lanjut

IPTV – The Next Generation TV

Sekarang, cuma berbekal koneksi telepon rumah aja sudah bisa bertelepon, internetan, smbil liat TV cable. Inilah yang dinamakan Triple Play, dimana dengan menggunakan satu saluran telepon, kita bisa menggunakannya untuk melakukan panggilan telepon (baik konvensional maupun VoIP), broadband internet dan juga menyaksikan siaran TV dari seluruh dunia secara bersamaan.

IPTV adalah konsep siaran TV digital yang disalurkan dengan menggunakan protokol internet (IP) yang mempunyai frekuensi berbeda dengan voice. Sehingga voice (telepon), siaran IPTV dan broadband internet bisa disatukan dalam satu saluran telepon rumah dan dapat dinikmati secara bersamaan.

Frekuensi saluran telepon rumah dibagi menjadi dua dengan menggunakan splitter yang diinstalasikan di rumah pelanggan. Yang satu masuk ke telepon, yang satunya lagi masuk ke modem ADSL. Dari modem ADSL diteruskan ke network switch untuk dibagi lagi ke komputer dan Set Top Box (untuk modem ADSL yg built-in network switch, maka dapat langsung dibagi ke komputer dan STB). Nah, dari STB kemudian diteruskan ke TV. Sedangkan yang terhubung ke komputer dapat digunakan untuk akses internet.

Jadi, untuk menikmati siaran TV internasional berkualitas, nggak perlu pake parabola. Cukup dengan menggunakan saluran telepon rumah, modem ADSL (yang biasanya digunakan untuk broadband connection seperti Speedy), switch (atau modem ADSL yang include switch) dan STB (Set Top Box), dan mendaftar untuk berlangganan tentunya.


Sumber : Wikipedia Indonesia dan PT. Telkom Divre V Surabaya

IPv6 – Alamat IP versi 6

Teknologi semakin maju pesat. Begitu pula komputer dan peranti-peranti yang mendukungnya-pun makin banyak diciptakan. Saat ini, rata-rata peranti-peranti itu diciptakan dengan kemampuan untuk akses internet dan/atau kemampuan networking.

Setiap peranti yang terhubung dalam jaringan lokal maupun internet mempunyai alamat yang berbeda-beda untuk identifikasi. Alamat ini dinamakan dengan IP Address. IP address memiliki batas maksimum jumlah pamakaiannya. IP address yang selama ini dipakai merupakan alamat IP versi keempat yang dapat disebut juga IPv4. IPv4 ini memiliki panjang 32bit yang total alamatnya mencapai 4,294,967,296 alamat. Tetapi karena beberapa limitasi, IPv4 ini tidak digunakan seluruhnya, melainkan hanya beberapa ratus juta alamat saja.

Teknologi semakin berkembang. Perangkat-perangkat seperti komputer dan peranti pendukungnya-pun semakin banyak diciptakan. Tentunya semakin banyak pula peranti yang terhubung kedalam network global seperti halnya internet. Untuk mengantisipasi terbatasnya IPv4 untuk peranti-peranti itu, maka diciptakanlah versi lanjutan alamat IP yang dinamakan IPv6.

IPv6 merupakan alamat IP versi 6 yang memiliki panjang 128bit yang total alamatnya mencapai 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sedemikian besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis hingga beberapa masa kedepan. Dan untuk membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.

IPv6 juga mendukung fasilitas DHCP dimana dalam IPv6 ini dinamakan Statefull Address Configuration. Sedangkan apabila tidak menggunakan DHCP, maka dinamakan Stateless Address Configuration.

IPv6 memiliki beberapa jenis, yaitu Unicast Address, Multicast Address dan Anycast Address.

Contoh format IPv6 dalam bentuk biner :
00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010
Untumenerjemahkakdalabentucolon-hexadecimal format, maka harus dibagi menjadi 8 blok berukuran 16bit :
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua :
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Alamayanteladikonversikatadjugmasidapadisederhanakalagdengacarmembuang angka 0 pada setiap blok dan menyisakan satu digit terakhir :
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A

Setelah disederhanakan menjadi bentuk diatas, sebenarnya IPv6 masih dapat disederhanakan lagi. Tapi tidak akan saya bahas disini.

Dalam IPv4, sebuah alamat dalam dotted-decimal format dapat dipresentasikan dengan menggunakan prefiks yang merujuk kepada subnet mask. Misalnya 10.96.2.98/24. IPv6 juga dapat dipresentasikan dengan menggunakan prefiks. Tetapi prefiks dalam IPv6 tidak merujuk kepada subnet mask. Panjang prefiks menentukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Contoh 3FFE:2900:D005:F28B::/64. 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.

Sumber : Wikipedia Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP_versi_6) dengan perubahan seperlunya.